|
"Bodoh vs Pintar" ala Om Bob Sadino
Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda-beda dan menerjemahkan perjalanan hidupnya pun tak akan sama kedalam petuah-petuah kata yang bermakna.
Demikian pula dengan sosok Bob Sadino yang ber-azzam untuk tidak membawa ilmu yang dimilikinya keliang kubur sebelum di ajarkan kepada anak bangsa ini.
Berikut tulisan-tulisan Beliau, semoga bermanfaat.
1. Terlalu Banyak Ide - Orang "pintar" biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang "bodoh" mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya
2. Miskin Keberanian untuk memulai - Orang "bodoh"biasanya lebih berani dibanding orang "pintar", kenapa ? Karena orang "bodoh"sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang "pintar"telalu banyak pertimbangan.
3. Telalu Pandai Menganalisis - Sebagian besar orang "pintar"sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang "bodoh"tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
4. Ingin Cepat Sukses - Orang"Pintar" merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang "bodoh" merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
5. Tidak Berani Mimpi Besar - Orang "Pintar" berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa dicapai. Orang "bodoh"tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi - Orang "Pintar"menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang "Bodoh" berpikir, dia pun bisa berbisnis.
7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai - Orang "Pintar" yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang "bodoh" tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
8. Maunya Dikerjakan Sendiri - Orang "Pintar"berpikir "aku pasti bisa mengerjakan semuanya", sedangkan orang "bodoh" menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan - Orang "Pintar" menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang "bodoh" berpikir simple, "yang penting produknya terjual".
10. Tidak Fokus - Orang "Pintar" sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang "bodoh"tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
11. Tidak Peduli Konsumen - Orang "Pintar" sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen.
Orang"bodoh"?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
12. Abaikan Kualitas -Orang "bodoh" kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sedangkan
orang "pintar" sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
13. Tidak Tuntas - Orang "Pintar" dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang "bodoh"mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
14. Tidak Tahu Pioritas - Orang "Pintar" sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang "Bodoh"? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas
15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas - Banyak orang "Bodoh" yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang "Pintar" malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,
16. Menacampuradukan Keuangan - Seorang "pintar" sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
17. Mudah Menyerah - Orang "Pintar" merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang "Bodoh" seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
18. Melupakan Tuhan - Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri
sendiri, tanpa campur tangan "TUHAN". Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
19. Melupakan Keluarga - Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru
memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga
20. Berperilaku Buruk - Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap
dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diats kakinya sendiri.
Sumber Utama : Bob Sadino
Rahmadsyah
Dirilis ulang oleh: INDIG0062H
BACA SELEBIHNYA...
Seperti contoh, saya berikan gambaran sebuah antrean di counter BreadTalk di Mall Kelapa Gading, Jakarta, itu tampak mengular. Panjang. Mereka rela antre hanya untuk dapat mencicipi sepotong roti bertabur abon. Untunglah, sambil antre, mereka masih terhibur melihat “atraksi” pembuatan roti di dapur yang dindingnya transparan. Simak baik-baik.
Dapur transparan, bukankah itu melanggar tradisi? Bukankah itu sama saja dengan membuka rahasia dapur? Bukankah itu menentang arus? Apalagi kebanyakan toko roti selama ini selalu meletakkan dapur di belakang. Salah satu tujuannya adalah agar tak mudah dilihat pesaing. Lagi pula, banyak orang menganggap tabu kalau pembeli bisa melihat suasana dapur, yang biasanya jorok, kotor, dan berantakan. Anggapan itu justru “ditabrak” BreadTalk.
“Dengan konsep open kitchen, BreadTalk ingin menjadi sebuah butik roti yang ingin bisa menyatukan rasa, pikiran, dan mata,” kata Sugiyanto Wibawa, vice-president director PT Talkindo Selaksa Anugrah, nama perusahaan pemegang hak waralaba BreadTalk di Indonesia. Meski Sugianto mengaku bahwa konsep open kitchen berasal dari Singapura, nyatanya apa yang ia lakukan kemudian diikuti oleh beberapa toko roti lainnya di Tanah Air.
Menentang Arus, Apa Itu?
Menurut associate consultant MarkPlus&Co, Yuswohady, jurus-jurus bisnis menentang arus kerap disebut sebagai blue ocean strategy. ” Blue ocean strategyadalah strategi yang biasanya diterapkan dalam sebuah arena bisnis, di mana kondisi pasar atau lautnya masih berwarna biru, terbuka, karena belum banyak pemain yang menggarap,” papar Siwo, panggilan akrab Yuswohady. Jadi, lanjut dia, bisa dikatakan bahwa blue ocean strategy adalah strategi yang radikal, gila, dan cenderung menentang arus bisnis yang ada.
Dalam kasus BreadTalk, jurus menentang arus yang dipakainya adalah tak sekadar mengandalkan kenikmatan rasa rotinya, seperti toko-toko roti lainnya di Indonesia. “BreadTalk berani menabrak tradisi dapur tertutup, dan terbukti bisa memainkan emosi konsumen dengan konsep keterbukaan dapurnya,” jelas Siwo.
Selain BreadTalk, fenomena menentang arus juga dipakai Putera Sampoerna ketika mengeluarkan rokok rendah tar dan nikotin, A Mild, pada 1990-an. Langkah Putera ketika itu terbilang berani. Pasalnya, saat itu pasar rokok Indonesia masih didominasi oleh rokok kretek. HM Sampoerna bahkan dikenal sebagai salah satu produsen rokok terbesar yang sukses dengan rokok kretek merek Dji Sam Soe dan Sampoerna Eksklusif. “Namun, demi menghidupkan pasar A Mild, Putera Sampoerna malah memutuskan untuk mematikan produk Sampoerna Eksklusif,” ujar Sendi Sugiharto, head manager of Category Low Tar Low Nikotin. Sebuah langkah berani dan penuh risiko.
“Rokok A Mild adalah bukti keberanian Putera Sampoerna untuk melupakan kesuksesan HM Sampoerna dengan kejayaan rokok kreteknya,” ucap Siwo. Padahal, biasanya orang kalau sudah sukses, mereka akan menggunakan strategi bisnis atau membuat produk yang tak jauh berbeda dengan kesuksesan masa lalunya. Gampangnya, ngapain mesti repot-repot kalau bisa menjiplak strategi bisnis sebelumnya. Namun, untuk Putera Sampoerna, ia malah mempraktekkan jurus menentang arus: lupakan sukses masa lalu. Itu kan kata Putera Sampoerna. Ya kita cuma bisa membandingkan dengan SDM yang kita miliki. Jangan kita paksakan.
Dalam dunia dengan persaingan yang makin keras, berbisnis dengan cara-cara yang biasa jelas tak memadai lagi. Produk harus unik. Strategi jangan sampai mudah dikenali lawan. Itu pulalah yang diterapkan oleh Bob Sadino, pemilik sekaligus pendiri Kemchicks Supermarket, yang berlokasi di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Bob dikenal sebagai pengusaha yang anti manajemen. “Saya selalu menganalogikan bisnis itu seperti sungai yang penuh kebebasan, tanpa perencanaan, bahkan tanpa arah tujuan yang hendak dicapai,” kata pria yang khas dengan celana pendeknya itu.
Bob tak pernah memakai rencana, atau mematok target. Untuk masalah keuangan di Kemchicks Supermarket pun Bob tak pernah ikut campur. Semua pengelolaannya ia percayakan kepada karyawan, yang oleh Bob disebut sebagai “anak-anaknya”. “Jadi, kalau Kemchicks untung Rp100 miliar, ya terserah anak-anak saja, mau dihabiskan untuk apa saja,” katanya, serius. Bob memang memberikan kebebasan penuh kepada 350 karyawannya untuk bekerja sesuai keinginan mereka. Meski serba tak masuk di akal, toh terbukti hingga kini Kemchicks, Kemfood, dan Kemfarm masih eksis.
Cara aneh membesarkan usaha juga dilakukan oleh Purdi E. Chandra. Ia termasuk orang yang percaya bahwa kalau ingin sukses tak perlu pendidikan formal. Namun, ketika Purdi mendirikan Entrepreneur University dengan cara itu, banyak orang mengerutkan kening. “Kuliah di Entrepreneur University modelnya tanpa ijazah. Mahasiswanya baru bisa diwisuda kalau sudah berhasil membuat usaha sendiri,” kata Purdi. Jadi, kalau ingin sukses seperti Purdi, yang mantan anggota MPR RI ini, lupakan pendidikan formal. Ijazah itu tak penting.
Sudah tentu masih banyak jurus menentang arus yang bisa dipetik dari berbagai kasus. Misalnya, ada fenomena kaus Dagadu dari Yogyakarta yang tak mau ekspansi ke luar dari Kota Gudeg itu. Lalu ada Joger dari Bali, strategi harga tiket murah ala Lion Air, gratis kartu prabayar As, dan sebagainya.
Melihat Dari Sisi Yang Berbeda
Lalu, apa yang bisa dipetik dari beberapa jurus bisnis menentang arus tadi? Sukseskah? Kafi Kurnia, pakar bisnis dan pemasaran dari Inbrand, memberi gambaran gunanya memakai jurus menentang arus. “Dalam berbisnis, kadang kala, kita mesti berpikir secara holistik atau dari dua sisi,” katanya. Jadi, ibarat koin, melihatnya harus dari dua sisi secara bersamaan.
Cara ini biasa digunakan orang-orang yang mengalami kemacetan saat menjalankan teori-teori bisnis dari bangku pendidikan. “Sebab, di dunia ini sebenarnya banyak teori bisnis yang hanya melihat dari satu sisi. Padahal masih ada sisi yang lain, yang berbeda sama sekali,” kata Kafi, yang juga penulis buku Anti Marketing –sebuah buku tentang jurus-jurus pemasaran yang edan, ngawur, tapi kreatif. “Ibaratnya, kalau menemui jalan yang mulai macet, supaya mobilnya tetap jalan, ya harus mencari jalan alternatif,” kata pria berambut jabrik ini. Jadi, meski dianggap nyeleneh, sebenarnya jurus-jurus menentang arus bisa dijadikan alternatif dari teori bisnis yang ada.
Namun, yang patut diingat, memakai jurus-jurus menentang arus bukan tanpa risiko. Untuk mengenalkan cita rasa rokok mild, misalnya, membutuhkan waktu 3-5 tahun. “Sampai 1995 saja A Mild belum dikenal konsumen. Buktinya, kalau kami membagi-bagi sampel gratis pun masih ada konsumen yang tidak mau,” tutur Sendi Sugiharto. Salah satu kendala yang paling berat untuk mendorong kesuksesan A Mild, tambah Sendi, adalah terus meyakinkan pasar.
Akhirnya Sampoerna memutuskan untuk melakukan edukasi pasar dan terus meyakinkan tim pemasaran dan wiraniaganya agar mau terus menjual. Hasilnya tidak sia-sia. Dengan brand “Bukan Basa Basi”, tahun 2004 A Mild bisa menguasai 8% pangsa pasar rokok mild, atau lebih dari 200.000 batang per tahun. Ia diikuti oleh para pesaingnya, seperti Star Mild dan X Mild (Bentoel), LA Light dari Djarum Kudus, dan yang terakhir Gudang Garam Nusantara.
Menurut Siwo, menerapkan jurus menentang arus memang berisiko. Salah satunya, harus mau mengedukasi pasar. “Tak mudah mengubah keinginan pasar yang masih perawan, alias blue ocean,” ungkap alumnus Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada ini. Risiko selanjutnya adalah kemungkinan langsung ditiru oleh kompetitor, seperti dalam kasus A Mild dan BreadTalk.
Memang begitulah, sesuai namanya, yaitu menentang arus, sudah pasti jurus ini akan berhadapan melawan arus. Untuk berhasil, yang menerapkannya mesti punya tenaga ekstra. Namanya saja menentang arus. Jika tanpa tenaga ekstra, ia malah bakal hanyut terbawa arus … lalu tenggelam.
Jurus-Jurus Menentang Arus Itu ….
Lupakan Sukses Masa Lalu
Tak ada kesuksesan yang abadi. Sebelum masa suram itu tiba, mulailah dari sekarang untuk melupakan masa lalu (baca: kesuksesan Anda). “Salah satu langkah awal membuat jurus menentang arus adalah melupakan formula, strategi, dan semua sendi-sendi kesuksesan perusahaan atau bisnis di masa lalu,” ungkap Yuswohady. Sebab, biasanya, keberhasilan masa lalu bisa dengan mudah diikuti oleh para kompetitor. Sebagai generasi ketiga, Putera Sampoerna mau melupakan kejayaan rokok kreteknya dengan meluncurkan A Mild.
Tabrak Saja Tradisi
Siapa yang bakal mengira bisa melihat cara membuat roti di sebuah mal? Dengan konsep open kitchen, BreadTalk sukses menggabungkan pikiran, rasa, dan mata. Atau, Anda mungkin masih ingat pada 1980-1990, tren minuman dalam kemasan banyak yang berbentuk botol. Namun, Extra Joss justru berani membuat minuman kemasan sachet. Sukses ternyata bisa dicapai kalau ada keberanian menabrak tradisi.
Anti Manajemen
Jargon ini terkesan ekstrem. Teori manajemen mengajarkan pentingnya perencanaan, target, eksekusi, dan evaluasi. Namun, Bob Sadino justru bertolak belakang. Ia tak pernah memakai ilmu manajemen. “Sebenarnya langkah bisnis saya adalah langkah seribu,” gurau Bob. Tak ada manajemen, feeling, atau insting yang dipakai Bob dalam berbisnis.
Distribusi Itu Tidak Penting
Sukses sebuah produk sangat tergantung pada distribusinya. Namun, ini tak berlaku bagi kaus Dagadu di Yogyakarta dan kaus Joger dari Bali. Semua orang mengakui bahwa dua produsen kaus itu dikenal kreatif memainkan kata-kata. Namun, Dagadu dan Joger tak pernah mau membuka cabang di kota lain. Cara ini justru membuat produknya laris dan banyak dicari. Kaus Dagadu diproduksi 5.000-10.000 potong per bulan. Akibat pembatasan distribusinya, mereka yang ingin memilikinya harus datang ke Yogya atau Bali.
Lupakan Ijazah, Lupakan Sertifikat
Purdi E. Chandra, pendiri sekaligus dirut Primagama, sukses membesarkan lembaga bimbingan tes-nya yang kini beromzet Rp100 miliar per tahun. Kunci sukses Purdi justru tidak mengandalkan ilmu pendidikan formalnya. “Jadilah pengusaha yang cerdas di lapangan, di jalanan, dan berani menentang teori dari sekolah formal,” katanya.
Harga Tak Usah Masuk Akal
Lion Air berani membanderol harga tiket pesawat 50% lebih murah dari semua harga tiket pesawat yang berlaku di semua maskapai saat itu. Hal serupa terjadi untuk pembelian kartu perdana dari IM3 dan Kartu As dari Telkomsel. Dengan harga beli Rp 15.000, konsumen bisa mendapatkan nomor perdana dan pulsa senilai Rp 25.000.
Tak Perlu Menjadi yang Pertama
Tak selamanya menjadi yang kedua, atau pengikut, selalu gagal. Dalam kasus internet banking, meski LippoBank yang menjadi pionirnya, kini justru BCA yang memimpin. Begitu juga dengan bisnis kartu kredit. Pencetusnya adalah Bank Duta, tetapi kini yang menikmati booming kartu kredit adalah Citibank.
Sumber: pebisnis-sejati.blogspot[dot]com
Dirilis ulang oleh: INDIG0062H
Bersama
Smart Entrepreneur Coaching (SEC)
”Pengusaha bisa sukses luar biasa dengan cara memanfaatkan sebanyak-banyaknya orang pandai”. Ungkapan ini sangat menarik, karena bisa memotivasi diri kita. Purdi E Chandra pemilik PRIMAGAMA dan ENTREPRENEUR UNiVERSITY dalam seminarnya sering mengatakan bahwa, ”menjadi pengusaha tidak perlu pandai”. ”Pengusaha yang terlalu pandai tidak akan menjadikan usahanya besar” demikian mereka mengatakan. Entrepreneur Unik Bob Sadino juga mengatakan ”MAU KAYA NGAPAIN SEKOLAH”. Ungkapan dua tokoh ini tidak salah, karena mereka telah membuktikan bisnis yang dimiliki cukup sukses. Hal tersebut juga dibenarkan bila kita amati ungkapan filsafat berikut :
Orang bodoh kalah dengan orang pandai
Orang pandai kalah dengan orang cerdik
Orang cerdik kalah dengan orang licik
Jika kita cermat mengamati ungkapan diatas, maka sejatinya dua tokoh tersebut tidak pandai melainkan cerdik atau cerdas. Untuk menjadi cerdik atau cerdas manusia berproses, demikian halnya dengan Purdie E Chandra maupun Bob Sadino. Bisnis mereka pasti melalui proses jatuh bangun, nah dalam proses jatuh bangun ini Bob Sadino mengatakan, ”orang menuju proses bisa”. Relevan dengan kedua pemikiran pebisnis sukses tersebut adalah tangga entrepreneur yang digagas oleh Brad Sugar, pebisnis sukses kelas dunia dan pemilik pelatihan bisnis terbesar di dunia. Perhatikan tangga entrepreneur di bawah ini :
Sebagian besar pengusaha (tidak semua) awalnya adalah seorang EMPLOYEE (karyawan). Karena mulai merasa tidak nyaman setiap hari harus berangkat pagi, dikejar target, dimarahi, pendapatan pas-pasan dan lain sebagainya maka ia memulai usaha. Karena baru mulai usaha maka semuanya ditangani sendiri. Pada posisi inilah mereka disebut sebagai SELF EMPLOYEE. Sebagian besar pengusaha konvensional terjebak pada posisi ini sehingga takut usahanya gagal kalau harus didelegasikan ke orang lain. Di posisi inilah kalau pengusaha merasa pandai tidak akan berkembang.
PENGUSAHA CERDAS pada posisi ini mereka membangun stabilitas yaitu stabilitas keuangan (Cash Flow), stabilitas waktu (Time Management) dan stabilitas pelayanan. Dengan bisnis yang stabil maka posisinya bisa naik ke posisi MANAGER. Pada level ini pengusaha sudah mulai dibantu Marketing, Keuangan, HRD, bagian Teknik dan lain-lain. Setahap demi setahap usahanya pasti tambah maju karena mereka mulai membangun TEAM. Langkah selanjutnya, jika sudah mendapatkan TEAM yang solid maka pengusaha jangan lama-lama jadi Manager, naiklah ke level BUSINESS OWNER.
Pada level ini seorang pengusaha sudah memiliki Direktur dan TEAM-nya dan pekerjaan seorang Business Owner hanya mengevaluasi dan memotivasi serta memberikan tantangan-tantangan ke Direksi. Di posisi ini sudah selayaknya pengusaha mulai menikmati hasilnya dan kalau ingin berkembang lebih besar maka mereka akan naik ke level INVESTOR, di mana mereka sudah bisa memfranchisekan bisnisnya, membeli property, membeli bisnis, bermain saham dan lain-lain. Pengusaha yang cerdas selalu mencari orang pandai yang bisa menjalankan atau melipatgandakan bisnisnya sehingga mereka sampai pada posisi seorang yang disebut ENTREPRENEUR.
Apabila Anda ingin menjadi PENGUSAHA CERDAS dan CERDAS MENJADI PENGUSAHA bergabunglah dengan SMART ENTREPRENEUR COACHING yaitu sebuah pelatihan CARA CERDAS JADI PENGUSAHA terlengkap dan termurah di dunia. Step atau tahapan-tahapan di atas akan diberikan secara detail oleh seorang praktisi bisnis yang sudah memiliki belasan usaha. d9
Informasi lebih lengkap hubungi kami di 021-88952042 atau 081311020505 atau 0811891145.
Sumber: majalahpengusaha[dot]com
Dirilis ulang oleh: INDIG0062H
Motivasi Sukses Part 1
harapkan..." (ps: Lalu bisa dilanjutkan dengan doa pada Tuhan YME) Baca (dalam hati) afirmasi tersebut setiap hari selama 30 hari ke depan, dan rasakan perasaan lega dan ringan menyertai akhir afirmasi tersebut, akan lebih baik bila dimulai pada pagi hari sebelum mulai beraktivitas. Sebagai catatan, Anda juga boleh mengganti/menambahkan hal detail seperti nominal uang yang diinginkan dan lain sebagainya, dan dalam periode
tersebut Anda juga diharapkan untuk peka terhadap sinyal-sinyal yang hadir seperti misalnya adanya ajakan dari rekan sekantor Anda untuk aktivitas tertentu, adanya info tertentu yang tampak sederhana di surat kabar/televisi, dan responlah hal-hal tersebut karena mungkin itu merupakan jalan dan dukungan yang hadir untuk mendukung pencapaian target-target hidup Anda. Bila dalam kurun waktu 30 hari ke depan Anda merasakan dan mendapatkan hadirnya resource-resource seperti
yang Anda ungkapkan dalam afirmasi, maka jangan lupa untuk mereply email ini untuk berbagi pengalaman positif. Telah ada banyak orang yang mempraktekkannya dan berhasil mewujudkan berbagai hal positif ke dalam kehidupannya, baik yang sepele hingga yang benar-benar signifikan. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. ps: Silakan memforward email ini bila Anda ingin berbagi atau mencobanya dengan rekan, keluarga atau kolega Anda, diketahui efek afirmasi ini akan lebih
positif dan lebih kuat bila dijalankan oleh lebih banyak individu sehingga mampu meningkatkan efek dan getaran positifnya. Sukses selalu untuk Anda!
Sumber: begreatleader[dot]co[dot]cc
Konsep: begreatvision.com
Posting: Beautiful life
Dirilis ulang oleh: INDIC0557Q
BACA SELEBIHNYA...
Motivasi Sukses Part 2
Sumber: begreatleader[dot]co[dot]cc
Konsep: begreatvision.com
Posting: Beautiful life
Dirilis ulang oleh: INDIC0557Q
BACA SELEBIHNYA...
Super Mind 4 Successful Life
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tebal : 242 hal.
ISBN : 978-979-27-00541-1
Buku Super Mind for Successful Life ini merupakan buku lanjutan dari buku pertama The Touch of Super Mind. Buku ini ditulis setelah Wuryanano setelah terinpirasi dan termotivasi oleh para pembaca buku pertamanya yang memberikan apresiasi luar biasa prima. Apresiasi berupa usulan, masukan, dan komentar tersebut disampaikan baik melalui email, sms, maupun telpon yang diterima oleh sekretaris pribadinya.
Dalam buku ini, Wuryanano kembali berbagi pengetahuan dan pengalaman agar seseorang bisa memperoleh kesuksesan sejati. Penulis menyadari bahwa ukuran sukses untuk setiap orang tidaklah sama. Setiap orang mempunyai standard sendiri atas arti sebuah kesuksesan.
Dalam buku ini, Penulis mengungkapkan sebuah fakta yang cukup aneh dan sering terjadi di tengah masyarakat. Fakta tersebut adalah banyaknya fenomena dimana seseorang yang dilihat cukup sukses di mata masyarakat, baik karena kaya, tenar, atau terhormat, ternyata justru hidupnya merasa hampa, tidak menyenangkan, dan tidak bisa merasakan nikmatnya kehidupan yang sedang dijalaninya.
Melihat fenomena tersebut, sebuah pertanyaan yang menarik dilontarkan oleh Penulis. Bagaimanakah seseorang bisa merasakan keindahan dan kebahagiaan hidup yang sesungguhnya ?
Dalam buku Super Mind for Successful Life ini, Wuryanano menunjukkan berbagai cara yang sebaiknya dilakukan untuk mencari kebahagiaan dan menggapai kesuksesan, kemudian memperolehnya dan menggunakan sukses yang telah dicapainya tersebut untuk kebahagiaan diri dan keluarga.
Pemahaman terhadap isi buku ini tentu akan lebih mudah dan efektif jika pembaca telah membaca buku Penulis sebelumnya The Touch of Super Mind. Namun begitu, pembaca tetap tidak akan kehilangan keindahan dalam menikmati buku ini mesti belum membaca buku penulis sebelumnya.
Dalam buku kedua ini, Wuryanano menguraikan secara lebih mendalam bagaimana memanfaatkan kekuatan pikiran super dan menggunakan intuisi untuk mengambil keputusan dalam rangka meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup kita. Pembahasan mengenai pikiran super dan intuisi serta berbagai latihan untuk mempertajamnya lebih banyak dijelaskan dalam buku pertama The Touch of Super Mind.
Pada bab pertama, Wuryanano kembali mengingatkan pembaca mengenai pentingnya selalu melatih dan memanfaatkan kekuatan pikiran super yang dianugerahkan kepada manusia. Penulis menegaskan bahwa jika ingin mengubah ‘nasib’, maka terlebih dulu kita harus bisa mengubah ‘pola pikir’, yang akhirnya akan mengubah sikap, tindakan, kebiasaan dan karakter kita.
Karakter baru yang berhasil kita bentuk tersebut pada giliranya nanti akan menjadikan nasib kita juga berubah. Hal ini diperkuat lagi oleh Firman Allah dalam Al Quran bahwa Dia tidak akan mengubah nasib suatu kaum, jika kaum tersebut tidak mau mengubah nasibnya sendiri (hal. 25).
Dalam pembahasan selanjutnya, Penulis menegaskan bahwa jika seseorang ingin sukses, maka dia harus mau membentuk dan mengembangkan jiwa sukses itu di dalam dirinya. Jiwa sukses tersebut bisa dikembangkan jika sebuah kesadaran sukses telah diciptakannya sendiri.
Hal ini sangat penting karena kesuksesan selalu hanya tertarik kepada orang-orang yang pikirannya dengan sengaja sudah dipersiapkan untuk menarik sukses itu sendiri. Pikiran sukses akan bersifat seperti sebuah magnet sukses yang hanya akan menarik segala bentuk kesuksesan.
Dalam perjalanan untuk meraih sebuah sasaran sukses, Penulis kembali menegaskan bahwa yang penting bukan berapa kali seseorang jatuh gagal, melainkan berapa kali seseorang sanggup bangkit dan meneruskan perjalanan sukses itu. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, dan kesuksesan adalah hal yang tidak akan pernah berakhir.
Penulis juga mengibaratkan motivasi sebagai sebuah jembatan di antara hasrat keinginan dan tindakan. Motivasi merupakan sebuah mesin yang bisa menggerakkan impian dan ambisi. Kesuksesan seseorang bergantung pada seberapa kuat tingkat motivasi dalam dirinya.
Orang yang termotivasi akan bersikap antusias atau bersemangat dalam hidupnya. Semangat tersebut merupakan syarat umum bagi seseorang yang menginginkan kesuksesan dalam hidupnya. Uniknya, antusiasme tersebut juga bisa menular seperti halnya sebuah virus.
Dalam bab 6, Penulis memberikan penjelasan yang meyakinkan betapa sikap dapat membawa suatu perubahan dalam kehidupan setiap orang. Sikap merupakan salah satu aset sukses bagi manusia. Sikap positif pasti akan mengubah kehidupan seseorang dengan hal-hal yang positif dan lebih baik. Sebaliknya, sikap negatif bisa mengacaukan, merusak dan bahkan bisa menghancurkan kehidupan seseorang.
Sikap merupakan sebuah kebiasaan berpikir dan sebuah kebiasaan itu dapat diperoleh siapapun. Sehingga sikap itu dapat dibentuk dan dipelajari. Sikap adalah cermin pikiran. Memelihara sikap yang tepat lebih mudah daripada memperoleh sikap yang tepat.
Efektivitas diri disebut sebut sebagai salah satu kunci sukses dalam buku ini. Seseorang akan efektif jika dia bisa menguasai dan mengendalikan kehidupannya, apapun dan bagaimanapun bentuk tantangan ataupun hambatan yang akan muncul, maupun yang sudah terjadi. Kemampuan mengendalikan hidup diri sendiri inilah yang disebut efektivitas diri.
Seseorang akan semakin baik dalam hal pengendalian diri, jika dia selalu berusaha berpikir dengan sudut pandang yang luas, positif, optimis dan selalu berpikir unggul. Efektivitas diri bisa dipupuk dengan jalan meningkatkan kemampuan dan kekuatan pengendalian diri. Semakin baik pengendalian diri seseorang, maka semakin baik pula cara dia merespon berbagai kesulitan hidup yang datang kepadanya.
Dalam bab 9, Penulis mengungkapkan sesuatu yang menarik mengenai intuisi. Pernyataan penulis ini tentu saja tidak lepas dari pengalamannya dalam membuat keputusan secara intuitif. Bahwa jika seseorang sudah berpikir dengan dalil logika dan masih saja tidak yakin dengan keputusan yang dia pilih, maka itulah saatnya dia membiarkan intuisi bekerja membantu pengambilan keputusan tersebut. “Izinkanlah intuisi kita mengambil alih persoalan kita. Cobalah untuk bersikap terbuka terhadap kekuatan pikiran super kita,” tegas Penulis dalam buku ini.
Penulis juga menyarankan pembaca untuk selalu mengerahkan imajinasi kreatif dengan membayangkan berbagai cara pemecahan atas berbagai persoalan yang ada. Salah satu cara mendorong kemampuan imajinasi kreatif adalah kritis terhadap kebiasaan yang telah ada, dan melakukan perbandingan terhadap berbagai hal, sehingga akan memperoleh pencerahan baru. Berpikir kreatif berarti menemukan cara-cara baru yang lebih baik untuk mengerjakan apa saja.
Tidak lupa Penulis mengingatkan bahwa sebenarnya masalah, cobaan atau problema apapun yang terjadi pada diri kita, hanya mempunyai satu tujuan , yaitu demi kebaikan diri kita sendiri.
Pada halaman 193, Penulis berusaha meyakinkan bahwa intuisi pasti berpihak kepada kita, dia tidak mungkin mencelakakan kita. Intuisi bisa benar-benar menolong kita di saat yang tepat, jika kita mendengarnya.
Akhirnya Penulis mengajak bahwa apapun yang telah kita terima dalam kehidupan ini, selalu jadikanlaah hal itu untuk semakin “memperkuat” diri kita. Itulah sebenarnya wujud rasa syukur kita atas karunia Tuhan kepada diri ktia.
Terlepas dari tata letak buku yang menurut saya cenderung kaku dan kurang menarik, buku ini sangat cocok untuk dimiliki oleh semua orang dari berbagai macam latar belakang. Baik kalangan pengusaha, karyawan, pencari kerja, pendidik, ibu rumah tangga dan aneka profesi lainnya. Namun buku ini tidak akan bisa memberikan pembaca suatu kesuksesan hidup begitu saja. Diperlukan sebuah upaya terus menerus dengan penuh kepercayaan diri, untuk melaksanakan berbagai saran dan prinsip-prinsip di dalam buku ini.
Semoga bermanfaat.
oleh:
http://faifyusuf.com/
Sumber: begreatleader[dot]co[dot]cc
Karya: Faif Yusuf
Konsep: begreatvision.com
Posting: Beautiful life
Dirilis ulang oleh: INDIC0557Q
BACA SELEBIHNYA...
The 21 Principles to Build and Develop Fighting Spirit
Penulis : Wuryanano
Penerbit : Elex Media Komputindo
Cetakan : I, 2007
Tebal : 167 Hal
Buku ini berisi prinsip prinsip yang kita butuhkan, untuk mencapai apa yang kita inginkan dalam hidup ini. Prinsip prinsip dalam buku ini bersifat universal sehingga dapat diterapkan oleh semua orang, yang menginginkan keberhasilan, kesuksesan dan kebahagiaan hidup, dan sudah terbukti berhasil.
Uraian dimulai dengan prinsip keberanian untuk bermimpi besar, bertanggung jawab dan bertindak. Keberanian bermimpi besar memberikan “cetak biru” kesuksesan, jika diikuti dengan kemauan untuk bertanggung jawab atas hidup sendiri dan bertindak alias take action.
Prinsip keberanian di atas tentu saja tidak cukup, tanpa diikuti dengan prinsip fokus pada sasaran. Tanpa sasaran yang jelas, kita tidak tahu kemana akan pergi, dan bisa jadi, kita tiba di tempat yang bukan menjadi tujuan kita alias tersesat.
Kekuatan keyakinan, ketekunan, dan keuletan, akan membuat kita tetap memiliki semangat dan daya juang yang tangguh. Keuletan akan membuat kita terus maju menuju sasaran, tidak peduli halangan yang menghadang di depan mata.
Dengan kontrol emosi diri yang baik, dan rasa empati yang proporsional disertai ketrampilan komunikasi yang efektif, kita bisa menjalin hubungan dengan orang lain secara lebih baik dan menguntungkan.
Kebiasaan sukses dan sikap positif akan menentukan masa depan kita. Jika ingin mengubah masa depan, kita harus mengubah kebiasaan kita dengan kebiasaan sukses, salah satunya adalah selalu bersikap positif.
Integritas diri akan”mengakarkan” apa yang kita pikirkan, kita katakan, dan kita lakukan kedalam diri kita secara utuh, sehingga tidak akan pernah terjadi ketidaksesuaian antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Ketiganya ini adalah satu kesatuan diri kita yang utuh.
Skala prioritas, sifat adaptif dan senang humor adalah prinsip berikutnya. Dengan menetapkan skala prioritas, kita akan menjadi orang yang efisien dan efektif dalam segala hal. Sifat adaftif akan membuat kita lebih “fleksibel”, mudah menyesuaikan diri, dan luwes dalam kehidupan. Sedangkan prinsip senang humor, akan menjadikan hidup terasa lebih menyenangkan. Humor bisa membuat kita rileks dan semakin antusias.
Sukses ada dalam jiwa yang bersyukur. Setiap orang sukses, sesungguhnya merupakan orang yang “pandai bersyukur”. Hidup dengan sikap penuh syukur, akan menjadikan kehidupan kita, terhindar dari kesulitan, selalu menyenangkan, dan berkelimpahan dalam rezeki. Salah satu bentuk rasa syukur dan menghargai kehidupan, adalah dengan memberikan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan.
Dengan wawasan yang dikaruniakan kepada kita, sudah saatnya kita mempersiapkan pilihan sukses dalam hidup ini. Bukankah Tuhan selalu memberikan pilihan kepada manusia. Tidak ada sukses yang tanpa dipersiapkan sebelumnya. Pastikan pilihan sukses kita dengan persiapan sebelumnya.
Akhirnya, Penulis meyakinkan bawah implementasi beberapa prinsip di atas akan meningkatkan “nilai tambah” diri kita secara berkesinambungan. Tentu saja dengan catatan, kita memiliki komitment pribadi yang kuat untuk terus menjalankannya mulai saat ini juga.
Sayangnya, tidak ada penjelasan eksplisit, apakah 21 prinsip dalam buku ini merupakan sebuah urutan berdasarkan skala prioritas. Jika memang demikian, penetapan prinsip “Rasa Syukur” menjadi prinsip ke-18, setelah prinsip “Senang Humor” agaknya kurang pas. Pembaca akan merasakan emosi yang berbeda, jika prinsip “Rasa Syukur” ditempatkan pada prinsip yang pertama atau awal. Pemaknaan dan pemahaman akan prinsip lainnya akan lebih dahsyat, jika sejak awal, pembaca sudah dikondisikan untuk langsung menerapkan prinsip “Rasa Syukur” ini, sembari “mengunyah” hidangan prinsip berikutnya.
oleh:
Faif Yusuf
http://faifyusuf.com/
Sumber: begreatleader[dot]co[dot]cc
Karya: Faif Yusuf
Konsep: begreatvision.com
Posting: Beautiful life
Dirilis ulang oleh: INDIC0557Q
BACA SELEBIHNYA...
10 Rahasia Orang-orang SUKSES...!?!
5. GIGIH DAN BEKERJA KERAS. Sukses adalah sebuah lomba lari marathon, bukan sprint. Jangan pernah menyerah.
6. BELAJAR MENGANALISA HAL-HAL DETAIL. Dapatkan semua fakta, kumpulkan semua masukan. Belajarlah dari kesalahan.
8. JANGAN TAKUT BERINOVASI. TAMPILLAH BEDA: Orang biasa hanya mengikuti arah ke mana kawanan domba berjalan.
10. JUJURLAH DAN JADILAH ORANG YANG DAPAT DIANDALKAN; BERTANGGUNG JAWABLAH. Tanpa yang satu ini, maka No. 1 - 9 tidak akan berguna.
Salam Sukses,
Sumber: begreatleader[dot]co[dot]cc
Konsep: begreatvision.com
Posting: Beautiful life
Dirilis ulang oleh: INDIC0557Q BACA SELEBIHNYA...
BAGAIMANA CARA PRESENTASI ANDA EFEKTIF?
Saat Anda baru bergabung dengan sebuah perusahaan MLM, apa yang paling sering Anda tanyakan? Ya, sama dengan saya. Bagaimana sih presentasi yang baik supaya orang mau join? Anda pasti paling sering mendengar pertanyaan ini dari jaringan Anda.
Ada 3 bagian yang perlu dipelajari untuk kesuksesan presentasi
“Orang tidak membeli apa yang anda tawarkan. Orang tertarik dan membeli Anda”
Baik, sekarang kita sharing tambahan tentang tahapan-tahapan presentasi.
Persiapan
* Apakah pakaian saya sudah serasi dan kelihatan profesional?
* Bagaimana gaya presentasi besok agar meyakinkan?
* Apakah saya sudah menguasai materi produk dan marketing plan?
Jika Anda mau mencoba mempersiapkan hal berikut, Anda akan tahu dimana bedanya.
Ajukan pertanyaan-pertanyaa yang berfokus kepada prospek seperti :
* Hal-hal apa saja yang membuat prospek merasa senang?
* Suasana seperti apa yang paling nyaman?
* Hal-hal apa yang paling dibanggakannya?
* Apa yang akan membuat prospek merasa begitu berharga?
* Kabar gembira apa yang bisa saya bawakan untuk dia?
* Apa yang bisa diberikan bisnis ini untuk memberikan solusi kehidupannya atau mewujudkan impiannya?
* Potensi apa saja yang dimiliki prospek untuk meraih sukses?
# Pra presentasi : ciptakan suasana feel good untuk prospek
# Lebih Pandai Mendengarkan Daripada Bicara
# Presentasi Lengkap dan Ringkas
# Memperluas Penawaran
# Dream Building
Bagaimana kalau Anda memberikan pertanyaan seperti ini :
§ Jika Bapak meraih reward mobil, Bapak pilih warna apa?
Kesalahan presentasi
1. Over promote produk atau marketing plan
2. Menyerang kebanggaan orang terhadap produk lain
3. Membayarkan prospek untuk bergabung
4. Menjanjikan ’masangin’ downline dan dijamin sukses
5. Menjelekkan multilevel lain
6. Tidak jujur mengundang atau janji temu
Selamat Presentasi..!! take on
Sumber: begreatleader[dot]co[dot]cc
Karya: P. Gatot
Konsep: begreatvision.com
Posting: Beautiful life
Dirilis ulang oleh: INDIC0557Q
BACA SELEBIHNYA...